
Kasus penyakit yang berhubungan dengan pembuluh darah otak seperti stroke semakin meningkat di perkotaan, dan salah satu faktor pemicunya justru berasal dari aktivitas fisik yang tidak tepat. Beberapa bahkan berakhir harus mendapatkan perawatan intensif karena olahraga dilakukan tanpa mempertimbangkan kondisi tubuh hingga mengakibatkan gangguan kesehatan.
Hal ini menunjukkan bahwa olahraga tidak selalu menjadi solusi, melainkan bisa menjadi risiko serius jika dilakukan dengan cara yang salah.
- Olahraga Berlebihan Dapat Membebani Jantung dan Pembuluh Darah
Banyak orang menganggap semakin keras berolahraga, semakin baik pula dampaknya bagi kesehatan. Padahal, beban fisik yang terlalu tinggi justru meningkatkan risiko gangguan kardiovaskular. Pada individu dengan tekanan darah tinggi, aktivitas fisik ekstrem dapat memicu pecahnya pembuluh darah otak yang menjadi penyebab utama stroke. Olahraga seharusnya membantu tubuh menjadi bugar, bukan menjadi pemicu kondisi darurat medis. - Mengabaikan Pemanasan dan Pendinginan
Pemanasan sebelum olahraga berfungsi melancarkan aliran darah dan menyiapkan otot untuk bekerja, sedangkan pendinginan membantu tubuh menyesuaikan diri kembali ke kondisi normal. Jika tahap ini diabaikan, aliran darah bisa terganggu secara tiba-tiba dan meningkatkan potensi pusing, kehilangan keseimbangan, atau bahkan serangan stroke ringan. Kebiasaan kecil yang tampak sepele ini dapat membawa konsekuensi besar bila dibiarkan terus-menerus. - Olahraga Tidak Sesuai dengan Kondisi Medis
Tidak semua orang cocok dengan jenis olahraga yang sama. Penderita hipertensi, kolesterol tinggi, atau riwayat penyakit jantung memiliki batas aman yang berbeda. Misalnya, lari jarak jauh dengan intensitas tinggi bisa berisiko memicu sumbatan pada pembuluh darah otak. Oleh karena itu, penting untuk menyesuaikan pilihan olahraga dengan kondisi kesehatan dan, bila perlu, berkonsultasi dengan tenaga medis untuk mencegah komplikasi serius. - Cedera Akibat Teknik yang Salah Bisa Berujung Komplikasi
Teknik olahraga yang tidak benar bukan hanya menyebabkan cedera otot atau sendi, tetapi juga bisa berdampak pada peredaran darah. Misalnya, menahan napas terlalu lama saat angkat beban bisa meningkatkan tekanan darah secara mendadak. Lonjakan tekanan inilah yang berpotensi memicu pecahnya pembuluh darah di otak. Penguasaan teknik yang benar sangat penting agar olahraga tetap aman dan sesuai tujuan awalnya. - Mengabaikan Tanda Bahaya Tubuh
Tubuh memberikan sinyal ketika berada dalam kondisi bahaya, seperti sakit kepala mendadak, penglihatan kabur, mati rasa pada salah satu sisi tubuh, atau kesulitan berbicara. Sayangnya, tanda-tanda tersebut sering dianggap kelelahan biasa dan diabaikan. Padahal, gejala ini bisa menjadi peringatan awal stroke. Mengabaikan tanda bahaya hanya memperbesar risiko berakhir di ruang gawat darurat dengan kondisi yang lebih parah.
Olahraga tetap memiliki manfaat besar bila dilakukan secara terukur, sesuai kondisi kesehatan, serta disertai kesadaran penuh akan risiko yang mungkin muncul. Kesalahan kecil dalam beraktivitas fisik bisa menjadi pintu masuk bagi masalah serius, termasuk serangan stroke. Untuk itulah diperlukan edukasi kesehatan dan pendampingan medis yang tepat.
Bagi Anda yang tingagl di Surabaya dan membutuhkan tindakan medis terkait stroke, RS Premier Surabaya bisa menjadi pilihan rujukan yang tepat. RS Premier Surabaya menyediakan unit khusus pengobatan stroke surabaya yang ditujukan untuk menangani pasien stroke dengan pengobatan secara komprehensif untuk mendapatkan hasil terbaik