Boleh dibilang, parenting style atau gaya mendidik anak itu berbanding lurus dengan perkembangan dunia. Soalnya, cara orang tua mendidik anak pada dekade-dekade lalu tidak bisa serta-merta diterapkan di masa sekarang. Meski beragam metodenya, tiap keputusan dan cara orang tua membesarkan anak itu punya efek yang sama. Apa saja dampak gaya mendidik anak untuk tumbuh kembang si kecil?
Dilansir dari laman verywell mind, berikut adalah jawabannya:
Akademik
Dampak pertama gaya mendidik orang tua pada anak adalah ilmu pengetahuan atau akademik anak. Tegas, halus, otoriter, atau tak acuhnya sikap orang tua kepada anak dapat menentukan pencapaian dan motivasi si anak dalam hal pendidikan.
Kesehatan mental
Dampak yang kedua adalah kesejahteraan mental anak. Anak-anak yang dibesarkan dengan gaya otoriter, permisif, atau tak acuh cenderung memiliki tingkat kecemasan, depresi, dan masalah kesehatan mental lain yang lebih tinggi dibanding mereka yang tidak melewati pola tumbuh kembang tersebut.
Kepercayaan diri
Dampak gaya mendidik orang tua terhadap anak selanjutnya adalah tingkat kepercayaan dirinya. Menurut penelitian, anak yang dibesarkan oleh orang tua dengan gaya otoriter akan punya kepercayaan diri lebih kuat dibandingkan dengan anak yang diasuh dengan gaya didikan lainnya.
Hubungan sosial
Selain tumbuh kembang diri sendiri, gaya pengasuhan orang tua juga nyatanya dapat memengaruhi cara anak berhubungan dengan orang lain. Sebuah jurnal penelitian menyimpulkan bahwa anak-anak yang dibesarkan oleh orang tua bergaya permisif akan lebih cenderung dirisak (bullied). Sementara anak-anak yang dibesarkan dengan gaya otoriter itu punya kecenderungan untuk menindas orang lain.
Hubungan ketika sudah dewasa
Gaya mendidik anak, ternyata, tidak berhenti pada tumbuh kembang anak di masa kanak-kanak hingga remaja saja. Pasalnya, para peneliti juga menemukan bahwa orang yang dulunya dididik dengan gaya tegas dan otoriter akan lebih mudah mengalami pelecehan dalam bentuk emosional ketika ia memiliki pasangan.
Penemuan-penemuan di atas mungkin tidak akan seratus persen membentuk seorang anak di kemudian hari. Sebab, karakter atau watak seseorang itu tidak hanya terbentuk dari didikan orang tua, tetapi juga dari lingkungan sekitarnya. Semoga bermanfaat!