Bila Anda memiliki hipertensi, maka penting untuk mengetahui cara mengobati darah tinggi serta penyebab tekanan darah yang naik atau turun. Pasalnya, kondisi ini juga terkenal sebagai salah satu silent killer. Oleh sebab itu, penting untuk melakukan deteksi kondisi ini secara dini. Untuk memeriksanya, dapat dilakukan dengan cara pengukuran tensi atau tekanan darah.
Umumnya, tenaga medis hanya akan memeriksa satu tangan untuk mengecek berapa tensi darah Anda. Tetapi tidak banyak yang tahu ternyata Anda bisa menggunakan dua tangan atau lengan saat pemeriksaan tensi darah. Namun, apa jadinya jika tekanan darah tangan kanan dan kiri berbeda?
Ternyata hasil tekanan darah pada tangan kanan dan tangan kiri justru menandakan adanya masalah. Jadi, apa yang memicu kondisi seperti ini?
Apa yang Terjadi Jika Tekanan Darah Tangan Kanan dan Kiri Berbeda?
Dalam wawancara dengan DokterSehat, dr. Tunggul Situmorang SpPD-KGH, ketua Indonesian Society of Hypertension menyebutkan orang Indonesia dan Eropa memiliki kebiasaan berbeda saat pemeriksaan tensi darah.
Beliau berkata bahwa orang Indonesia biasa menggunakan tangan kanan untuk mengecek tekanan darah. Sementara orang Eropa melakukannya dengan menggunakan tangan kiri.
Namun, beliau juga menyampaikan bahwa pasien bisa saja menggunakan dua tangan secara bergantian. Dari situlah, pasien akan melihat apakah ada perbedaan tekanan darah pada tangan kanan dan kiri atau tidak.
Idealnya, perbedaan tersebut harus di bawah sekitar 10 – 15 mmHg. Jika melebihi ambang batas tersebut, artinya terdapat potensi masalah yang patut menjadi perhatian.
Jika dialami pasien berusia muda, bisa saja itu karena terdapat tekanan pada pembuluh darah arteri pada otot lengan. Tetapi jangan anggap remeh! Karena bisa saja itu karena terdapat hambatan aliran darah pada arteri karena masalah struktural.
Sementara itu, jika lansia mengalami kondisi seperti ini, bisa saja itu akibat sumbatan pada pembuluh darah. Bahkan, kondisi ini juga dapat terpicu oleh berbagai gangguan kardiovaskular seperti aterosklerosis.
Berbagai Kondisi Pemicu Tekanan Darah Tangan Kanan dan Kiri Berbeda
Jadi, apa saja kondisi yang memicu hasil pemeriksaan tekanan darah pada tangan kanan dan kiri berbeda? Berikut adalah beberapa kondisi medis yang menjadi pemicu situasi ini:
- Penyakit jantung bawaan
- Penyakit ginjal
- Penurunan fungsi kognitif
- Penyakit arteri perifer
- Diabetes
Patut Anda ingat bahwa kelima kondisi ini dapat memicu tekanan sistolik atau diastolik melebihi ambang batas wajar, yakni 10 – 15 mmHg. Jika sudah begini, Anda mungkin berisiko mengalami masalah kardiovaskular, terutama pembuluh darah dan jantung.
Pencegahan Masalah Kardiovaskular
Selanjutnya, bagaimana untuk mencegah kondisi tekanan darah seperti ini? Terdapat setidaknya lima upaya untuk mengurangi risiko masalah pada kardiovaskular sebagai berikut:
- Menerapkan pola makan lebih sehat.
- Berolahraga secara rutin.
- Berhenti mengonsumsi rokok dan alkohol.
- Mengurangi konsumsi sodium dan kafein.
- Menjaga berat badan.
- Kelola stres.
Selain mengetahui cara mengobati darah tinggi, penting juga untuk menerapkan setiap langkah tersebut untuk mencegah kondisi ini. Monitor tekanan darah Omron dapat membantu Anda mengurangi risiko stroke hingga 54 persen!