“Duh, keras kepala banget sih kamu kalau dibilangin orang tua”
Bunda suka kesal kalau anak keras kepala dan tidak mendengarkan perkataan orang tuanya? Sesederhana, anak tidak boleh bermain handphone secara terus-menerus, tapi, malah tidak didengarkan. Atau, tidak mau berangkat sekolah padahal baru saja dimasukkan ke Preschool in Jakarta yang menerapkan kurikulum bertaraf internasional.
Nah, tahukah Bunda, jika sifat keras kepala pada anak—terutama masih kecil—sebenarnya merupakan sesuatu yang wajar dan sekaligus menandai tumbuh kembang anak ketika menentukan pilihan (source: Fimela). Namun, memang, Bunda tetap perlu memahami apakah anak benar punya sifat yang keras kepala sehingga semaunya saja atau memiliki tekad yang besar.
Kalau semisal khawatir, maka mungkin bisa melakukan beberapa hal ini untuk mencegah anak tumbuh jadi pribadi yang keras kepala. Check it out!
Berikan Pilihan
Mengutip dari laman Hello Sehat, anak-anak biasanya tidak suka dipaksa dan diberitahu apa yang harus dilakukannya serta punya jalan pikirannya sendiri. Sebagai contoh, ketika menyuruh anak tidur siang, padahal mereka tengah asyik bermain handphone maupun menonton televisi. Maka, jawaban yang mungkin akan Bunda dengar adalah “tidak”.
Langsung kesal? Pastinya! Tapi, Bunda tetap harus bersikap tenang dan berikan pilihan pada anak. Misalnya, kalau mau tidur siang, nanti dibacakan buku cerita, dan anak bisa memilih buku ceritanya sendiri. Semisal masih tidak mau, Bunda bisa mengulanginya lagi dan lama-kelamaan anak luluh, kok.
Tidak Memaksa
Tanpa disadari, Bunda mungkin suka memaksa anak melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak disukai oleh anak. Misalnya, memberhentikannya main handphone dan menyuruhnya belajar. Alhasil, anak pun jadi berontak dan tidak mau melakukannya. Sebenarnya, memaksa seperti ini sangat bertentangan dengan cara mendidik anak yang keras kepala.
Sebaiknya, Bunda memberikan perhatikan kecil pada anak tanpa harus memaksanya. Contoh, pas anak lagi main handphone, maka tunjukkan perhatian dengan apa yang ditontonnya sehingga anak merasa lebih nyaman. Hindari memaksa anak langsung berhenti bermain handphone karena bisa memicu perlawanan darinya.
Dengarkan Pendapatnya
Ketika anak memberitahu pendapatnya, apakah Bunda suka acuh dan tidak mendengarkannya? Kalau iya, maka cobalah untuk tidak melakukan hal ini dan sebaiknya dengarkan pendapat yang diutarakannya. Soalnya, anak yang memiliki sifat keras kepala biasanya suka sekali berdebat dan punya pendapat yang kuat.
Kalau pendapatnya tidak didengarkan, maka bisa saja anak jadi marah dan kesal. Bahkan, merasa tidak diperhatikan lagi oleh orang tuanya dan membuatnya semakin keras kepala. Maka dari itu, untuk menghindari ini, coba dekati anak dan dengarkan pendapatnya.
Selain itu, menghadapi anak dengan tenang, membiarkan anak belajar dari pengalaman, mengajaknya berdiskusi, dan menciptakan lingkungan yang menyenangkan di rumah juga bisa dijadikan sebagai cara mencegah anak supaya tidak keras kepala.
Semoga informasi di atas bermanfaat, ya, Bund!